Lamunanku
melayang semasa aku masih duduk di ruang kelas besar di pojok gedung SMA ku,
sewaktu aku masih berstatus anak kelas 11. Tak banyak yang aku pikirkan waktu
itu, aku hanya membayangkan nasib kakak kelasku yang akan mengikuti ujian
nasional, nasib mereka akan mengukir nama di sekolahku itu, tak terkecuali
kamu, memang kita bukan satu sekolah, namun aku merasa akan ada hubungannya
bila kau akan sukses dikelak hari.
Tak
ada kabar yang terkuak darimu, aku malas bila harus menyapa dulu, tapi akan
kukatakan padanya bila aku takut akan mengganggu waktu belajarnya. Satu hari
sebelum ujian praktik kita bertemu, tak ada yang begitu spesial dengan hari
itu, kedatanganmu bahkan ternyata tak aku inginkan. Langit pagi itu mendung,
dan obrolan kami melayang dengan bahasan tempat-tempat kesukaan, dari situ aku
tahu tempat yang sering kamu kunjungi, tempat kesukaanmu bersama teman-temanmu,
yahh.. teman temanmu yang hebat. Ku akui itu.
----
“Bagaimana
hasil SNMPTN mu?” pertanyaan itu aku lontarkan sedikit gugup, aku hanya
memastikan bahwa kamu memang layak mendapatkannya.
“Alhamdulillah,
aku diterima di pilihan pertama.” Jawabnya dengan segera.
Lega rasanya karena pilihan pertama itu berada
di kota ini. Lagi-lagi aku suka dengan sifat kegigihanmu dan pantang
menyerahmu, kamu tetap mengikuti dua seleksi ujian masuk Perguruan tinggi yang
diadakan oleh Universitas ternama di ibukota dan yang satunya adalah
Universitas di luar negeri.
----
Disini,
aku tak lagi menginginkanmu, aku tak mengerti apa sebabnya, namun yang aku tahu
aku tak ingin cara pertemanan seperti ini, aku tak mau terus-terusan dibelakang
tembokmu, yang setiap saat bisa saja kamu berkilah dan membohongiku. Hidup kita
berbeda, aku berada di sekolah dengan seragam putih abu-abu yang masih selalu
dikekeng, sedangkan kamu berada di alam bebas dimana kamu bebas memilih
kemanapun jalan yang akan kamu lewati. Sebenarnya kamu bukanlah orang yang acuh bagiku, ada kalanya kamu mau memberikan
motivasi pada diriku ini.
“Presentase
SNMPTN tertulis semakin kecil, itu artinya akan lebih sulit untuk memasuki PTN
dan akan semakin banyak orang berlomba-lomba mengejar nilai raportnya.”
“Jangan sampai kamu main twitteran terus
sebelum kamu semangat lagi belajar.”
“Udahlah,
jadi dirimu sendiri aja, biarin orang lain mau ngomong apa tentang kamu.”
“Nggak perlu
jadi yang terbaik. Yang penting niat berusaha dan bekerja keras kita murni”
“Kamu
sekarang udah kelas tiga, bentar lagi harus nyari universitas.”
“Maaf
kalau aku itu cangkeman, tapi seenggaknya aku sendiri sadar kok kalau aku itu
cangkeman.”
“Kamu
harus dapat mengontrol keinginan dan menenangkan dirimu sendiri.”
“Hal
yang terpenting dalam hidup ini adalah jangan hanya ikut-ikutan, kebanyakan
orang Indonesia itu pada kemakan iklan dan ikut-ikutan aja, tanpa sadar sama
apa yang mereka lakuin.”
Aku
masih ingat kata-kata itu. Dalam untukku. Terima kasih telah memberikan
dorongan dan semangat dalam belajarku.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer